Hanya The Label

Hanya The Label, Brand Lokal Swimwear yang Ramah Lingkungan

fsc-watch.org – Keadaan fashion sejak beberapa dekade yang lalu telah membuat revolusi terhadap produk pakaian. Hal ini terutama terjadi ketika tren dan gaya fashion semakin berubah cepat. Namun, di saat ramainya fast fashion, ada “Hanya The Label” yang berfokus pada slow fashion dengan nilai etika, material berkualitas, dan proses produksi yang ramah lingkungan. Merk pakaian “Hanya The Label” telah menjadi pakaian populer dalam beberapa dekade terakhir karena fokusnya ramah lingkungan.

Karena merasa sangat sangat senang dengan Produk Hanya The Label, Ricca Athanasia selaku pemilik Hanya The Label menjelaskan, bahwa kehadiran Hanya The Label sebagai awal motivationnya untuk menawarkan produk pakaian dengan kualitas terbaik dan juga berkomitmen dalam melindungi lingkungan.

Komitmennya dalam menjaga lingkungan berbeda-beda. Ricca memilih untuk menggunakan bahan nylon hasil daur ulang dari Italia. Pewarna pakaian yang berbasis tumbuhan digunakan untuk melindungi badan dan menjamin kualitas alam.

Pakaian yang digunakan harus memiliki warna dan kualitas yang bersih, untuk memberikan kepercayaan pada penggunaannya. Selain itu, dalam proses pembuatan balik, hanya The Label menggunakan bahan kertas berkualitas untuk menjamin pelaksanaan prosedur tersebut secara ramah lingkungan.

Sebagai pelaku yang responsif, Hanya The Label juga berpihak untuk mempertahankan kualitas produk dan menjamin keberlanjutan. Salah satu owner Hanya The Label, yang berharga diri sebagaimana rasa tanggung jawabnya, telah berhasil mengedepankan Hanya The Label sebagai brand fashion Indonesia lokal yang mampu memberikan inspirasi bagi generasi muda dan memberikan pengajaran penting tentang pentingnya memilih pakaian yang ramah lingkungan dan mendukung pendekatan fashion dengan cepat.

“Tekstil berkualitas memang hanya bisa ditemukan di pasar fast fashion. Oleh karena itu, kami sebagai perusahaan pakaian yang ramah lingkungan hadir untuk menyelamatkan tekstil itu dari wastafel yang tidak bermoral. Dengan membeli pakaian yang ramah lingkungan, Anda akan mendorong sebuah langkah positif bagi dunia dan masa depan,” ujar Ricca

Tantangan di Balik Pilihan Slow Fashion Hanya The Label

Juga seperti halnya terhadap segala hal, pilihan untuk berada dalam jalur slow fashion pun tidaklah sama dengan membiarkan dirimu mengalami kejadian buruk. Ricca Athanasia telah menyadari bahwa masih banyak orang yang tidak menerima dan menganggap pentingnya memilih pakaian yang ramah lingkungan. Hal ini menjadi salah satu tantangan penting bagi Ricca untuk mengubah pandangan masyarakat tentang pentingnya memilih pakaian ramah lingkungan.

Dalam menghadapi tantangan ini, Ricca memutuskan untuk memproduksi koleksi terbatas dan menangani death stock. Dengan strategi ini, dapat dijamin bahwa setiap produk yang dihasilkan tetap menghasilkan nilai tertinggi dan eksklusif.

Ricca Athanasia selaku pendiri Hanya The Label menemukan kualitas fashion yang lumayan tinggi dalam berkecimpungan dan berkontribusi pada dunia fashion. Selain itu, ia juga ingin melibatkan dirinya pada persoalan lingkungan yang penting dan bermanfaat bagi keberlanjutan hidup dengan membuatnya bersama orang-orang Australia yang sudah terbuka lebar terhadap keperluan untuk menggunakan plastik minim untuk keberhasilan lingkungan.

Ia memutuskan untuk menyudahi brandnya beberapa tahun lalu dan merasa pasrah pada Hanya The Label yang mengibarkan konsep slow fashion. Konsep slow fashion itu diharapkan memberikan produk yang dihasilkan tidak perlu bergerak cepat, tetapi tetap memfokuskan diri pada kualitas dan pemilihan material berkelanjutan.

Ricca realisasikan bahwa masyarakat Indonesia masih penuh dengan orang-orang yang belum menyadarinya dan memahami pemakaian produk Hanya The Label. Ia justru meningkatkan penjualannya melalui platform online yang memungkinkan untuk mendapatkan peluang menghadapi pasar internasional. Hal ini tentunya lebih efektif karena Hanya The Label dapat dikenal oleh mancanegara.

Mereka hanya memilih The Label untuk menjadi brand slow fashion yang berkualitas, beretika, dan membantu lingkungan. Dengan semakin banyak brand yang menekankan pentingnya pencapaian mutu pakaian, semakin besar harapan untuk mendukung masyarakat Indonesia agar berpikir lebih bijaksana dalam memilih pakaian.